PaRD 2025 Sepakati Penguatan Kolaborasi Tokoh Agama untuk Wujudkan Ketahanan Pangan
By Admin
nusakini.com, - Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kementerian Agama, Abu Rokhmad memaparkan sejumlah rekomendasi strategis dari pertemuan kepemimpinan Partnering for Religion and Development (PaRD) 2025. Pertamuan ini berlangsung di Jakarta pada 3-6 Februari 2025.
Dikatakan Abu Rokhmad, PaRD menetapkan pentingnya mewujudkan Ketahanan Pangan (Food Security) dengan fokus pada penguatan peran tokoh agama (Faith-Based Actors). Hal itu akan dijadikan sebagai proyek unggulan (flagship project) tahun ini, sejalan dengan inisiatif Global Alliance Against Hunger & Poverty yang diusung G20.
Menurutnya, melalui kolaborasi ini, PaRD akan memperkuat kontribusi komunitas berbasis agama, tokoh agama, hingga Ormas Islam dalam mencapai tujuan Global Alliances Against Hunger and Poverty (GAAHP). PaRD juga akan menjadikan tokoh agama dan ormas keagamaan sebagai mitra strategis dalam perwujudan ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan di berbagai belahan dunia.
Abu Rokhmad menyebut, pertemuan ini juga membahas kepemimpinan global dalam struktur PaRD serta rencana peluncuran PaRD Asia dalam beberapa bulan ke depan. "Indonesia memiliki peran penting dalam inisiatif global ini, terutama sebagai salah satu negara anggota resmi Global Alliance Against Hunger & Poverty," ujar Abu Rokhmad di Jakarta, Senin (10/2/2025).
Melibatkan tokoh dan komunitas agama dalam mengentaskan kemiskinan, kata Abu Rokhmad, merupakan langkah strategis yang sejalan dengan komitmen global. "Indonesia, bersama Jerman dan Denmark sebagai anggota Global Alliance, siap memperkuat kolaborasi lintas agama untuk mencapai tujuan ini," imbuhnya.
Lebih lanjut Abu menjelaskan, dalam struktur kepemimpinan PaRD, pertemuan ini juga menegaskan bahwa setiap dua tahun sekali akan digelar pemilihan Steering Board dan Co-Chairs. Menurutnya, hasil pemilihan ini akan diumumkan pada PaRD Annual Forum 2025 yang rencananya dihelat pada Oktober mendatang di Roma, Italia.
"Forum ini akan bertepatan dengan The 53rd Plenary Session of the Committee on World Food Security (CFS 53), memperkuat sinergi PaRD dengan agenda pangan global," ungkapnya.
PaRD Co-Chair of Government Entities dari Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, Nuria Isna Asyar mengatakan, keputusan-keputusan yang diambil mencerminkan arah baru PaRD yang lebih fokus dan strategis.
"Selain memastikan keberlanjutan proyek-proyek dari tiap workstream dan taskforce, PaRD tahun ini akan lebih terarah dengan adanya flagship project. Ini menunjukkan bahwa PaRD semakin solid dalam merespons tantangan global dengan solusi yang berbasis nilai-nilai keagamaan," jelasnya.
Dikatakan Isna, salah satu hasil penting lainnya dari pertemuan ini adalah rencana peluncuran resmi PaRD Asia dalam waktu dekat. Menurutnya, regionalisasi ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi di tingkat kawasan dan menyesuaikan inisiatif PaRD dengan dinamika sosial-keagamaan di Asia.
"Dengan berbagai keputusan strategis yang telah disepakati, PaRD Leadership Meeting 2025 menandai arah baru bagi organisasi ini dalam memperkuat peran agama dalam pembangunan global, khususnya di bidang keamanan pangan, kepemimpinan, dan regionalisasi," tandasnya. (*)